Jumat, Juni 19, 2015

Mutiara Ramadhan - Mengendalikan Makan Minum

Oleh: Achmad Marzoeki

"Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al A’raf: 31)

Salah satu yang harus kita kendalikan selama berpuasa adalah makan dan minum. Bukan hanya dengan menahan diri untuk tidak makan dan minum dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari, melainkan juga agar tidak berlebih-lebihan makan dan minum di malam hari. Tentu ibadah puasanya akan menjadi kurang bermakna apabila di siang hari  berpuasa, malam harinya makan apa saja tanpa kendali. Perut yang kenyang rasa kantuk akan segera datang, lalu bagaimana dengan ibadah malam selama bulan Ramadhan?
Rasululullah SAW memberi contoh dalam berbuka puasa cukup dengan kurma dan bila tidak menemukan berbuka dengan air (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah). Kalau kemudian kita hendak makan makanan lainnya, kita perlu memahami rambu-rambu yang diberikan. Selain dalam surat Al A’raf ayat 31, rambu lainnya disebutkan dalam sebuah hadits, “Tidak ada tempat paling buruk yang dipenuhi isinya oleh manusia, kecuali perutnya, karena sebenarnya cukup baginya beberapa suapan untuk menegakkan punggungnya. Kalaupun ia ingin makan, hendaknya ia atur dengan cara sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Ahmad, an-Nasa’i dan At-Tirmidzi).
Makan dan minum berlebihan juga mengundang berbagai penyakit dalam tubuh misalnya hipertensi dan diabetes melitus. Minimal akan menyebabkan pemborosan, kontradiktif dengan ibadah puasa itu sendiri. Dengan tidak makan dan minum di siang hari semestinya konsumsi harian menurun, karena umumnya manusia lebih banyak mengkonsumsi makanan saat siang dibanding malam hari. Bila konsumsinya malah naik, hakekatnya tidak lagi berpuasa melainkan hanya mengubah jadwal dan pola makan harian. 
Kemampuan mengendalikan makan dan minum, menjadi langkah awal pengendalian keinginan lainnya. Suami istri harus mengendalikan keinginannya selama berpuasa. Apalagi yang bukan atau belum menjadi suami istri. Yang suka berdusta harus belajar meninggalkan kebiasaannya. Rasulullah SAW mengingatkan, Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allah tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan. (HR. Bukhari no. 1903). Wallahu a’lam bi shawab. 

Kebumen Ekspres, Jum'at 19 Juni 2015

Tidak ada komentar: