Senin, Maret 23, 2015

Menunggu Visi Agribisnis Para Kandidat Bupati

Oleh: Achmad Marzoeki

Masih banyak yang beranggapan visi-misi kandidat Bupati Kebumen tidak penting. Jargon yang digunakan untuk melemahkan kedudukan visi-misi ini juga teramat klise, “rakyat perlu bukti bukan janji” atau pertanyaan “lebih penting mana visi-misi dengan aksi?” Hal ini mengindikasikan masih lemahnya pemahaman masyarakat tentang fungsi dan tanggung jawab kepemimpinan seorang bupati. Visi-misi disamakan dengan janji kandidat, yang kemudian dibandingkan dengan bukti atau aksi, entah bukti dari apa dan aksi tentang apa. Pada akhirnya sesuatu yang disebut bukti dan aksi adalah kontribusi kandidat dalam berbagai kegiatan masyarakat. Meski belum bisa dikategorikan sebagai money politics, tapi menunjukkan masih dangkalnya harapan terhadap seorang Bupati.
Dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Kebumen 2005-2025, sudah dijelaskan bahwa “... Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah digunakan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah sesuai dengan visi, misi dan program Bupati yang dipilih secara langsung oleh rakyat.” Ketentuan ini mengharuskan semua kandidat yang hendak mengikuti Pemilihan Bupati Kebumen, sejak megikuti seleksi di partai masing-masing atau yang hendak melalui jalur perseorangan, mesti menyiapkan visi-misinya. Sehingga ketika bersosialiasi dengan masyarakat, visi-misi itu pula yang mestinya disosialisasikan, bukan sekadar menjanjikan rencana-rencana pragmatis seperti membangun jalan dan jembatan atau mendatangkan investor untuk membangun industri, seperti harapan-harapan masyarakat yang terlontar di media sosial. Jika para kandidat bersosialisasi dengan janji pragmatis menunjukkan kualitas pemahamannya tentang manajemen pemerintahan daerah tak jauh beda dengan masyarakat awam. Kandidat seperti ini yang memancing respon berupa jargon “rakyat perlu bukti bukan janji” atau pertanyaan “lebih penting mana visi-misi dengan aksi?”

Visi RPJP
Visi yang dituangkan dalam RPJP Kabupaten Kebumen 2005-2025 adalah “Kebumen yang Mandiri dan Sejahtera Berbasis Agrobisnis.” Dengan RPJP tersebut, muara dari pembangunan Kabupaten Kebumen adalah menjadi daerah agrobisnis terdepan di Jawa Tengah pada tahun 2025. Pengertian tentang agribisnis di sini adalah mampu menghasilkan produk-produk pertanian dan produk olahan pertanian yang memiliki nilai kompetitif yang tinggi baik untuk memenuhi kebutuhan lokal, nasional, maupun internasional. Produk pertanian dihasilkan secara langsung dari kegiatan bertani. Sedangkan produk olahan pertanian dihasilkan dengan pengolahan produk pertanian dalam suatu industri agrobisnis, baik industri rumah tangga maupun industri besar. Tolok ukur keberhasilan menjadi daerah agrobisnis bisa dilihat dari sumbangan sub sektor agrobisnis pada tiga hal; pertama, kontribusi pada pendapatan regional, kedua, penyerapan tenaga kerja, dan ketiga, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Visi ini dijabarkan ke dalam lima misi yang akan dilaksanakan dalam empat tahap RPJMD. Salah satu misi tersebut adalah “Mengembangkan agrobisnis serta usaha mikro, kecil dan menengah untuk mewujudkan ekonomi kerakyatan.” Untuk RPJMD Tahap III (Tahun2015-2019) misi ini dijabarkan ke dalam tujuh prioritas utama, yaitu: (1) Penguatan peran usaha mikro, kecil dan menengah melalui pengembangan infrastruktur pendukung dan penguatan kelembagaan, (2) Penguatan modal usaha mikro, kecil dan menengah serta petani untuk mendukung pengembangan agrobisnis, (3) Penguatan kelembagaan agrobisnis, (4) Penguatan sektor industri dan pariwisata untuk menghasilkan produk yang memiliki keunggulan kompetitif, (5) Penguatan produktivitas pertanian, kelautan dan kehutanan untuk mendukung pengembangan ekonomi kerakyatan, (6) Penguatan akses pelaku usaha dan petani ke sumber daya produktif, dan (7) Penguatan kemitraan dan jaringan pasar.
Berdasarkan pada tujuh prioritas itulah seorang kandidat bisa berkreasi dengan sejumlah gagasannya tentang agribisnis, agar kelak bisa dimasukkan dalam Rencana Kegiatan Pemerintah Daerah (RKPD) yang biayanya dianggarkan dalam APBD. Sehingga bila gagasan-gagasannya dianggap sebagai sebuah janji, bisa direalisasikan dengan baik. Tanpa kerangka berpikir yang didasarkan pada pemahaman terhadap RPJP, gagasan seorang kandidat bisa bombastis, melambungkan angan masyarakat dan membuatnya populer lalu terpilih, tapi akhirnya hanya sekadar angin surga yang membuat kecewa.
Seperti gagasan mendatangkan investor untuk membangun industri agar bisa membuka lapangan kerja di Kebumen, tentu akan mendapat sambutan luar biasa, apalagi jika dalam sosialisasi kandidat, investor yang bersangkutan dihadirkan. Namun mesti dipahami di luar agribisnis, pembangunan industri tidak masuk dalam prioritas utama yang digariskan RPJP Kabupaten Kebumen. Sehingga gagasan ini seperti impian yang tak akan terwujud sampai masa jabatan berakhir. Kita bisa bercermin pada rencana penambangan pasir besi dan pendirian pabrik semen Gombong yang berlarut-larut, karena kurang sinkron dengan RPJP Kabupaten Kebumen.


Kondisi riil
Produk utama sektor pertanian adalah sub sektor tanaman pangan padi dan jagung. Ketika RPJP Kabupaten Kebumen disusun, selama kurun waktu lima tahun terakhir menjadi penyangga pangan utamanya beras di Provinsi Jawa Tengah. Produksi padi selama Tahun 2001-2005 rata-rata 4,39 ton/hektar dengan luas areal produksi 72.435 hektar. Sedangkan untuk produksi jagung rata-rata 3,46 ton/hektar dengan luas areal produksi 4.558 hektar. Pada tahun 2013 produksi padi (sawah) mencapai 397.437,61 ton dengan luas areal produksi 73.509 hektar, sehingga produktivitas lahan rata-rata 5,41 ton/hektar. Sedangkan produksi jagung sebesar 29.189,14 ton dengan luas lahan 4.068 hektar, atau produktivitas lahan rata-rata 7,18 ton/hektar (Kebumen Dalam Angka 2014). Secara kuantitatif produksi padi dan jagung, termasuk luas lahan dan produktivitasnya mengalami kenaikan. Namun secara kualitatif tak bisa dipungkiri di pasar, masyarakat Kebumen justru lebih banyak yang mencari beras dari luar Kebumen untuk konsumsi sehari-hari.
Seiring program pemerintah tentang pencapaian swasembada pangan dengan tiga komoditas yakni padi, jagung dan kedelai, Kabupaten Kebumen melalui Program Gerakan Penerapan  Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP–PTT) Non Kawasan mendapat alokasi bantuan paket sarana produksi kedelai untuk lahan seluas 7.250 hektar pada tahun 2015 (tahun 2014 seluas 5.000 hektar). Sehingga jika pada tahun 2013 produksi kedelai baru mencapai 4.539.33 ton dari luas lahan 3.217 hektar, maka semestinya produksinya akan meningkat pada tahun 2015. Merujuk pada Pedoman Teknis Pengelolaan Produksi Kedelai Tahun 2015 dari Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, produksi kedelai Kabupaten Kebumen ditargetkan sebanyak 13.874 ton dari luas lahan panen 9.833 hektar.
Produk sub sektor tanaman perkebunan, yaitu pandan dan jenitri perlu mendapat perhatian. Pandan menjadi bahan kerajinan di Kebumen namun di pasaran justru lebih dikenal sebagai produk daerah lain. Sedangkan jenitri dari Kebumen sudah mempunyai nama di kalangan pembeli dari India, Cina dan Nepal, yang untuk jenis tertentu bisa mempunyai nilai nominal yang tinggi. Produk pertanian lainnya meski secara kuantitatif belum begitu menonjol namun cukup memiliki nama seperti bengkuwang, kopi, semangka, durian, pisang cavendish dan pepaya california.
Untuk produk olahan hasil pertanian yang sudah cukup lama diproduksi dan dikenal sebagai makanan produk Kebumen adalah lanting, manggleng (balung kuwuk), sagon, satu dan gula Jawa. Sedangkan kerajinannya keset sabut kelapa, anyaman pandan dan tudung bambu.
Visi kandidat
Dengan visi RPJP Kabupaten Kebumen yang berbasis agribisnis serta kondisi riil sektor pertanian dan industri agribisnis di Kabupaten Kebumen, visi kandidat Bupati Kebumen perlu diuji apakah mampu untuk mengemban amanah memimpin pelaksanaan RPJMD Tahap III nanti. Tanpa memiliki visi agribisnis yang kuat, Bupati Kebumen terpilih nanti hanya sekadar menjalankan rutinitas. Dokumen-dokumen perencanaan pembangunan Kabupaten Kebumen akan menjadi arsip bisu yang tersusun rapi karena tak pernah disentuh lagi. Partisipasi masyarakat pun akan usai segera setelah selesainya pelaksanaan Pemilihan Bupati Kebumen.
Akan lain ceritanya bila para kandidat memiliki visi agribisnis yang kuat. Gagasannya untuk mengembangkan agribisnis di seluruh Kabupaten Kebumen bisa menyentuh sensitivitas sekaligus membangkitkan semangat sebagian masyarakat, khususnya yang berkecimpung di dunia pertanian dan pengolahan hasil pertanian. Sangat bisa jadi mereka yang semula apatis dan skeptis terhadap momen Pemilihan Bupati akan berubah pikiran, lalu menyongsongnya dengan penuh gairah.
Siapapun yang nanti kemudian terpilih, apabila memiliki visi-misi yang berbasis agribisnis, akan memancing partisipasi dan kontribusi masyarakat selanjutnya. Informasi kondisi aktual akan mengalir deras, menembus sekat-sekat yang selama ini bisa jadi menghambat. Tentu mesti diikuti publikasi kebijakan Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Kebumen. Tak terkecuali dengan publikasi kebijakan dari Pusat atau Pemerintah Provinsi Jateng, khususnya terkait program-program peningkatan produksi pertanian dan pengembangan agribisnis melalui UKM. Sudah cukup banyak program dari Pusat dan Pemerintah Provinsi yang pernah dirilis. Namun dalam pelaksanaannya di tingkat Kabupaten, bisa jadi informasinya hanya beredar di lingkungan tertentu, pencapaian target dan sasaran programnya menjadi tidak maksimal.
Sebenarnya cukup beruntung Kebumen memiliki media cetak dan beberapa media online lokal. Selain melalui media sosial, para kandidat bisa memanfaatkan media-media tersebut untuk menebar gagasan dan sosialisasi visi-misinya. Tak sekadar sosialisasi figur dan rekam jejak karir masing-masing seperti dilakukan sekarang. Apalagi tanpa terbaca pemikiran dan gagasan yang pernah dikembangkannya selama berkarir. Sehingga masih sulit untuk menakar kualitas kandidat yang nama-namanya sudah mulai menghiasi media dan diperbincangkan dalam obrolan warung kopi. Siapa yang akan memulai, kita hanya bisa menunggu. Karena sudah tidak kurang-kurangnya dorongan dari berbagai pihak agar para kandidat mulai mempublikasikan visi-misinya.

Penulis adalah admin group facebook “Pemilihan Bupati Kebumen 2015-2020”

Kebumen Ekspres, Senin 23 Maret 2015, hal-2