Rabu, Februari 10, 2010

Menerobos Kebuntuan


Setiap orang pernah merasakan kebuntuan, baik temporal maupun permanen. Kebuntuan temporal membuat terhentinya proses dan tertundanya penyelesaian pekerjaan. Kebuntuan permanen membuat pekerjaan terhenti selamanya, setidaknya sampai batas waktu yang lama. Kebutuan temporal bisa menjadi permanen bila tidak segera ditemukan jalan keluarnya.

Anda mungkin pernah atau sedang mengalami beberapa contoh peristiwa ini : melamar pekerjaan tak ada hasil, jenjang karir mandeg, bisnis merugi terus, berdagang tidak laku-laku, kuliah tidak lulus-lulus dan sebagainya. Kesemuanya itu kebuntuan temporal yang bisa menjadi kebuntuan permanen dan mungkin membuat anda putus asa.

Untuk menerobos kebuntuan yang dialami, mari terlebih dahulu mengecek cara berpikir anda dalam mengatasi masalah. Ambillah sehelai kertas sembarang ukuran. Coba bagi menjadi 2 bagian yang sama besar. Bentuk apa yang anda dapatkan dari pembagian tersebut ?

Umumnya orang melakukan sesuatu hanya meniru yang sudah ada. Karena biasanya kertas berbentuk persegi panjang, ketika anda diminta membagi menjadi 2 bagian, bentuk yang anda buat juga sama dengan sebelumnya, persegi panjang. Padahal sebenarnya banyak bentuk yang bisa dibuat.
Coba direka-reka lagi kertas di hadapan anda. Kebiasaan meniru dan hanya mencari mudah saja membuat yang ada dalam pikiran kita juga meniru dan meniru. Tak terlintas sedikitpun dalam benak kita akan beragamnya bentuk yang sebenarnya bisa dibuat. Minimal ada 3 bentuk dasar yang diperoleh hanya dengan sekali melipat,kertas, yaitu persegi panjang, segi tiga dan trapezium. Dari ketiga bentuk dasar tersebut bisa dibentuk lagi beragam varian yang tak terhingga jenisnya. Sudah bisa dibayangkan ?

Hal yang sama ketika anda merasakan kebuntuan akibat tak kunjung mendapat pekerjaan. Karena umumnya orang lulus kuliah terus mencari kerja, maka anda ikut-ikutan melamar pekerjaan. Puluhan lamaran anda yang tak membawa hasil tak mampu membuat anda berpikir kembali, bahwa bukan hanya melamar pekerjaan satu-satunya jalan hidup anda !

Yang ingin didapatkan pelamar pekerjaan adalah penghasilan tetap dan rutin. Apakah hanya mereka yang memiliki penghasilan rutin yang bisa bertahan hidup ? Bukan status berpenghasilan tetap yang perlu dipunyai, lebih penting tetap berpenghasilan agar bisa memenuhi semua kebutuhan. Sumber penghasilan tak terhingga banyaknya, karena semua masalah yang dihadapi manusia berpotensi menjadi sumber penghasilan. Bukankah dokter mendapatkan penghasilan karena ada orang sakit ?
Demikian juga dengan kebuntuan lain, coba lihat dari sudut pandang berbeda. Jangan seperti orang buta memegang gajah, baru memegang ekornya sudah menyimpulkan bentuk gajah. Tentu akan mengira gajah sejenis ular, tidak percaya kalau bisa dinaiki 10 orang. Kalau kita mau melihat setiap kebuntuan dari beragam sudut pandang, kita akan merasakan kebenaran firman Allah SWT, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S. Alam Nasrah 5). Insya Allah.

Majalah Khalifah, Edisi 19, Februari 2010