Rabu, Juni 24, 2009

Ora Ngapak Ora Kepenak


KEBUMEN daerah yang unik dalam hal bahasa di pantai selatan Jawa Tengah. Karena Kebumen menjadi tempat pertemuan 2 dialek bahasa Jawa, BANDEK (dominan suara o dan penyebutan konsonan 'k'-nya tersamar) dengan NGAPAK (dominan suara a dan penyebutan konsonan 'k'-nya jelas). Dari Kota Kebumen (kalau bisa disebut ke kota) ke arah timur, dialek penduduknya masih bandek, namun ke arah barat sudah mulai ngapak. Kebetulan pula, di tengah Kebumen mengalir sungai (kali) Lukulo. Itu pula sebabnya, sosiologi masyarakat Kebumen juga terbagi menjadi Kebumen wetan kali (sebelah timur sungai Lukulo) dan kulon kali (sebelah barat sungai Lukulo).

Sampai saat ini (paling tidak setahu saya), sepertinya belum ada yang mencoba mengkaji sejauh mana pengaruh karakter masyarakat dengan dialek bahasanya. Apa karena daerah Kebumen juga terbagi dalam 2 dialek kemudian terbagi 2 pula karakternya. Ujung-ujungnya, di masa sekarang ketika setiap daerah dipimpin oleh pasangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, di Kebumen seperti ada keharusan, bahwa pasangan itu mesti representasi dari masyarakat wetan kali dan kulon kali.

Meskipun demikian, sepertinya wong bumen lebih suka menonjolkan dialek ngapak sebagai identitas daerahnya. Kepada mereka slogan ini saya berikan "ORA NGAPAK ORA KEPENAK" Kalau berminat ada stikernya ....