Jumat, Juli 04, 2008

Setiap Tekad akan Menemukan Jalan untuk Mewujudkannya


Catatan atas penerbitan buku Warna Warni PII

Tak ada gambaran sebelumnya, bagaimana menerbitkan sebuah buku kumpulan tulisan tentang PII. Sepertinya sudah beberapa periode kepengurusan PB PII mencoba untuk itu, hasilnya nihil. Karena itu, ketika ide membuat buku "Warna Warni PII" dilempar ke milis JSP Mantan PII, sepertinya sambutan anggota milis juga dingin-dingin saja. Setelah setahun ide digulirkan hanya mendapat sambutan dari 10 orang dari anggota milis yang sudah hampir 200-an.

Jika mengumpulkan tulisan saja sudah susah, bagaimana nanti menerbitkannya ? Pertanyaan tersebut otomatis juga menggelayuti pikiranku. Ide saja ternyata tidak cukup, harus didukung tekad agar ide itu bisa berusia panjang. Hanya dengan 10 tulisan, bisa dijadikan alasan untuk menggagalkan penerbitan buku. Tapi aku tidak mau terus menerus menambah kegagalan. Sekali ini harus berhasil. Itu tekad yang terus kupelihara untuk memperpanjang nyawa ide menerbitkan Warna Warni PII.

Akhirnya setelah setahun ada tambahan juga 2 tulisan dari mantan Sekjen (Fajar Nursahid) dan mantan Ketua Umum (Delianur) serta 5 tulisan dari PII Perwakilan Mesir. Tidak ada alasan lagi untuk menggagalkan penerbitan buku. Langkah lebih kongkret untuk menerbitkan buku harus mulai diwujudkan. Sepertinya momentum ini juga sangat tepat untuk merintis usaha penerbitan, daripada repot-repot mencari penerbit yang mau menerbitkan.

Informasi tentang pengurusan ISBN di Perpustakaan Nasional akhirnya kucari via internet. Ternyata tidak sulit. Kebetulan aku mendapatkan contoh buku yang memiliki ISBN dengan penerbit komunitas semacam JSP. Sehingga makin menguat tekadku untuk menerbitkan Warna Warni PII menggunakan JSP saja. Persoalan berikutnya tinggal mencari biayanya.

Meski akhirnya masih ngutang pada percetakan, akhirnya Warna Warni PII bisa terbit tepat waktu untuk bisa dikirim ke Muknas XXVI PII di Pontianak. Alhamdulillah, akhirnya tekad itu tak hanya mimpi tapi berhasil menemukan jalannya sendiri untuk terwujud.